SUPER!

Super merupakan jargon kami, Psikologi UNIKA Atma Jaya angkatan 2015. Awalnya gw pikir setelah ospek universitas, ospek fakultas, udah selesai. Ternyata di FPUAJ ada kegiatan wajib setiap tahun yang di jalanin sama semua maba FPUAJ yaitu PRAMABIM-MABIM atau Pra masa bimbingan dan masa bimbingan.

Ngapain aja sih PRAMABIM MABIM itu? 

Selama 3 hari 2 malam kami seluruh mahasiswa baru Psikologi UNIKA Atma Jaya bersama-sama menuju Situ Gunung Sukabumi untuk menjalani serangkaian kegiatan yang super padat dan seru. Pukul 04.00 dini hari, sebanyak 250 maba berkumpul di sport hall untuk bersama-sama menuju Situ Gunung Sukabumi. Perjanalanan memakan waktu sekitar 6 jam, dikarenakan lalu lintas yang padat merayap. Sesampainya disana, dengan perbekalan ala pendaki gunung kami menuju tenda besar yang sudah diberi nama. Tenda berwarna hijau, atau tenda TNI ini memuat cukup banyak mahasiswa. Kami tidur beralaskan sleeping bag yang kami bawa dari rumah. Lokasi tenda cukup jauh dari tempat parkir, karena baru pertama kali, kaki rasanya mau copot, nafas rasanya mau ditarik ke atas. Terlebih barang-barang yang kami bawa semakin membuat langkah kami terasa berat. 

Kami diberi waktu beberapa menit untuk menata barang-barang kami di dalam tenda. Setelah itu, berbekal day pack, kami berbaris di depan tenda menunggu giliran untuk turun dan menuju ke suatu tempat yang entah apa dan dimana. Tempat tujuan pertama kami ternyata adalah Danau yang jaraknya luar biasa jauh, memakan banyak tenaga tentunya. Akses jalan menuju Danau berbatu dan tak beraturan. Belum lagi tanjakan yang membuat hati ini rasanya ingin menyerah :')

Sesampainya di tempat tujuan. Rasa lega, bahagia, serta takjub menyelimuti kami. Setidaknya pemandangan danau dan bukit di sekitarnya membuat kami sedikit lupa bagaimana kami sampai di danau tersebut. Walau danau kering, hanya sedikit air yang terlihat, karena memang kami tiba disana saat musim panas.

Setelah melalui beberapa arahan senior, kami melakukan beberapa games yaitu; Fast and Furious, Put Me In, Case Number #70 dan  Mission Impossible. Semua games yang kami lalui memiliki maksud dan arti yang di jelaskan Fasilitator Kelas kami setelah games selesai. Di Pramabim kami di satukan dengan beberapa orang membentuk kelompok. Kebetulan saya kelompok Ivan Pavlov yang terdiri dari 8 perempuan dan 1 laki-laki. Di dalam permainan yang kami jalani, tentunya di perlukan team work. Belum lagi ada hal-hal khusus yang harus di alami. Di antara kami harus ada yang seolah tidak bisa melihat, lumpuh total, dan tidak bisa menggunakan tangan dominanya. Tantangan kusus tersebut membuat kami agak sulit menjalani tantangan-tantangan yang di berikan. Harus ada yang menuntun si buta, menggendong si lumpuh dsb. Seru, lucu, dan tentunya banyak pelajaran yang kami ambil di hari Pramabim. Walau rasanya setengah nyawa hilang karena harus kembali ke tenda melalui jalur yang sama, bahkan dengan tanjakan yang lebih daripada saat berangkat. 

Kegiatan Pramabim di isi dengan 'jalan 2 baris' 'tolong dipercepat ya mandinya' dan 'tolong dipercepat ya jalanya

Keringat sudah menguasai tubuh kami, walau udara dingin, tubuh tetap terasa lengket. Rasanya mau nyebur ke kolam sangking gak betahnya. Tapi bayangkan, 5 kamar mandi di pakai 250 mahasiswa di tambah dosen pembimbing dan kakak-kakak panitia yang jumlahnya tidak sedikit. Fenomena berebutan kamar mandi tak terelakkan lagi. Di setiap pintu kamar mandi, ada kakak panitia yang menjaga di luar dan meneriakan kami yang sedang mandi di dalam "WAKTUNYA 3 MENIT YA!! 10,9,8,7,6,5,4,3,2,1. AYO AYO GANTIAN, KASIAN TEMEN-TEMEN LAINYA NANTI GAK KEBAGIAN MANDI!" sambil di ketuk-ketuk pintunya, di bentak biar kami semua cepat karena antrian di luar sangat panjang. Tidak sedikit dari kami yang akhirnya memutuskan untuk tidak mandi. Termasuk saya. Di hari pertama Pramabim, saya memutuskan untuk tidak mandi karena antrian yang gak masuk akal. Lebih baik saya tidur agar besok lebih fresh menjalani hari kedua. 

Hari kedua, hari yang saya tahu akan menjadi hari paling melelahkan versi on the spot. Di mulai dengan masak bersama pukul 04.00, masak gelap-gelapan dan pastinya menikmati masakan sendiri yang syukurnya layak di konsumsi. Setelah makan pagi kami semua tracking, mencari clue yang di sebar di hutan. Di atas pohon, di bawah dll. Kelompok kami mendapatkan kertas bebentuk setengah bulan. Kami di beri peta dan kompas. Setelah berkumpul di area teater dan di beri arahan kami bergerak ke garis Start kami yang di mulai dari danau, membayangkanya saja sudah merinding. Setiap kelompok memiliki garis start yang berbeda.

Jalan yang kami lalui hanya cukup untuk dua orang, tapi ada jalur yang benar-benar hanya bisa di lalui satu orang. Pohon-pohon besar nan rindang menjadi pemandangan kami selama perjalanan. Di sebelah kiri kami ada jurang yang sangat tinggi, membuat kami harus tetap fokus dan pantang menyerah. Sejak pertama tracking di mulai saya tahu saya tidak mampu. Darah rendah menjadi faktor utama pandangan saya sulit fokus. Setelah memaksana diri akhirnya saya dan Regine teman sekelompok saya, menyerah dan kembali ke tenda. Karena kami tidak bisa ikut ke Air Terjun Curug yang jauhnya ampun-ampunan. 

Sesampai di tenda medis, ternyata cukup banyak yang tidak mengikuti kegiatan tracking, salah satunya teman sekelompok kami April, yang sejak awal hari kedua sudah lelah dan sakit. Setelah diperiksa, diberikan teh, dan penanganan medis kami yang ada di tenda medis hanya bersantai ria dan mengobrol. Karena melihat keadaan yang memungkinkan, akhirnya, dengan kepala yang pusing, saya memberanikan diri untuk mandi. Ya, mumpung belum rame karena semua maba masih dalam perjalanan kembali ke theater sendirian tanpa kakak FK. Mereka di tinggal di Curug dan di minta untuk kembali ke theater sendiri. 

Setelah semua telah berkumpul, kami dari tenda medis ke bawah dan menemui mereka. Mereka terlihat lelah dan lega akhirnya berhasil tiba di teather walau tanpa bantuan kakak panitia. Jargon "SUPER" terus di kumandangkan. Review acara selama Pramabim hari itu terus di lakukan, kami di tuntut untuk mengerti maksud tujuan kegiatan yang kami lakukan. Tracking dan pulang sendiri dari Curug merupakan perwujudan dari 4 hal penting yang kami dapat di games hari pertama.

Acara terus berjalan hingga pukul 21.00. Malam itu kami melakukan final mission yaitu membuat  menara setinggi 4 meter dengan alat-alat terbatas yang sudah di berikan kakak panitia seperti bambu, kain putih, dan cat. Kami di haruskan membuat sesuatu setinggi 4 meter yang melambangkan angkatan kami, 2015. Setelah melalui proses yang sangat panjang akhirnya tiba dimana kami melakukan tradisi yang biasa di lalui maba FPUAJ. Pemasangan pita ungu dan jaket almamater fakultas yang juga berwarna ungu. Malam itu, kami benar-benar resmi menjadi bagian dari keluarga FPUAJ'15 :)




Hari ketiga, hari terakhir. Tidak banyak kegiatan yang kami lakukan, karena pukul 12.00 kami sudah berkemas dan siap pulang ke rumah dan menyiapkan tenaga untuk langsung beraktifitas di hari Senin. Open house fakultas kedua, di sambung kuliah semester satu. 


Setelah Open House  2 fakultas, kami menjalani kuliah seperti pada umumnya. Salah satunya ada akdir atau aktualisasi diri. Akdir ini merupakan perwujudan mabim atau masa bimbingan. Akdir memang bagian dari kuliah, tapis sifatnya masih seperti pengenalan karena kami di minta tetap menggunakan name tag, buku bersampul ungu, baju yang di sesuaikan dsb. Akdir tetap ada di UTS dan UAS. Akdir atau mabim ini bertujuan membantu kita untuk beradaptasi di dunia perkuliahan dan tentunya saling mengenal satu sama lain. Gimana gak mau kenal? Pita ungu wajib di kenakan selama satu semester, agar kami tau bahwa mereka yang menggunakan pita ungu adalah maba  FPUAJ'15



Pokoknya acara Pramabim seru banget. Jangan kawatir, sebelum acara Pramabim akan ada tim medis yang menanyakan riwayat sakit kalian, siapa saja yang butuh perhatian ekstra, apakah kalian dalam masa menstruasi, apa yang kalian butuhkan dll. Di belakang name tag bulat yang kalian buat, akan di tempelkan kertas yang di bungkus plastik bening, dimana di dalamnya ada riwayat penyakit kalian selama ini. Jadi kalau ada apa-apa mereka bisa langsung lihat riwayat sakit kalian, dan tau akan berbuat apa. Selain itu tim Pramabim Mabim juga bekerja sama dengan salah satu mahasiswa kedokteran Atma Jaya. Jadi kesehatan benar-benar terjamin dan terjaga. Belum lagi ada safety officer yang bersembunyi di semak-semak mengamati kami selama kami berkegiatan, jadi kalau ada hal yang tidak di inginkan terjadi, pertolongan langsung cepat di lakukan. Kami juga di minta membawa peluit dimana jika kami dalam keadaan genting, kami bisa meniupkan peluit tersebut untuk memanggil kakak-kakak panitia menolong kami. 

Jadi, selain pramabim itu super seru karena bisa dapet banyak temen, bisa dapat pembelajaran. Kita juga gak perlu takut dan ragu untuk ikut Pramabim karena takut kenapa-kenapa. Karena seluruh panitia Pramabim sudah melalui sejumlah training agar mereka siap membantu semua maba. 


TERTARIK MASUK FPUAJ?
TERTARIK IKUT PRAMABIM-MABIM?
TERTARIK DENGAN PSIKOLOGI? 

KAMI SEMUA SIAP MENYAMBUT ANDA :)