Selasa, 12 Januari 2016

Hai!
Banyak sekali orang yang bertanya kepada saya "kenapa pilih Psikologi? Kenapa gak jurusan lain? Bukanya Psikologi gak menjanjikan? Mau jadi apaan kuliah Psikologi?" dan mungkin pertanyaan di atas tidak hanya di ajukan kepada saya, namun juga kepada mahasiswa Psikologi lainya.
Pertanyaan di atas sangat menggelitik bagi saya. Bagaimana mereka menebak masa depan seseorang berdasarkan jurusan di kuliah?
Nah, saya akan menanggapi pertanyaan yang sangat sering di ajukan ke saya itu.
Kenapa saya memilih Psikologi?
Berawal dari SMP, saya tertarik dengan ilmu tersebut. Tetapi yang saya tahu saat itu hanya sebatas ilmu Psikologi sebagai ilmu yang berhubungan dengan manusia. Tidak lebih. Sempat terbesit di pikiran saya untuk berkuliah jurusan Psikologi nantinya. Semakin saya besar, menginjak masa SMA, saya mulai tahu banyak cabang ilmu lainya selain Psikologi. Saya sempat tertarik dengan Ilmu Komunikasi dan Bahasa. Kedua orangtua saya sangat mendukung saya masuk Psikologi. Aneh? Iya. Karena kebanyakan orangtua menolak jika anaknya meminta untuk kuliah di jurusan tersebut. Ibu saya mendukung karena dulu beliau juga sempat ingin menjadi seorang Psikolog, sedangkan Ayah saya berpikir Psikologi itu jurusan yang bagus, tepat untuk saya dan akan menjanjikan kedepanya.
Seperti siswa pada umumnya, saya juga mengalami dilema. Saya hampir ingin kuliah Ilmu Komunikasi, saya juga sangat tertarik dengan Jurnalistik. Ayah saya mendukung, baginya, Ilmu komunikasi dan Psikologi sama baiknya. Namun Ibu saya bersikeras agar saya masuk Psikologi. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mempelajari ilmu tersebut di UNIKA Atma Jaya Jakarta. Mengikuti jalur bebas tes, dan diterima adalah anugrah bagi saya. Saya sangat ingin masuk ke universitas tersebut. Saat itu saya masih SMA, saat status saya terdaftar sebagai mahasiswa Psikologi angkatan 2015, saya masih sering memikirkan tentang pilihan yang saya ambil. Apakah saya benar memilih Psikologi?
Saya tidak salah. Sejak pertama kali saya masuk ke dunia baru saya, saya langsung jatuh cinta terhadap apa yang akan menjadi rutinitas saya. Menjadi mahasiswa Psikologi.
Saya sangat terkesan dengan kehangatan senior yang menerima kami, teman seangkatan yang sangat ramah dan selalu menyapa saat bertemu, serta dosen yang mengajari kami sangat luar biasa. Terlebih pengalaman-pengalaman mereka yang sangat mengagumkan.
Psikologi adalah ilmu yang menyenangkan bagi saya. Sebelum mengenal oranglain, saya di bimbing untuk mengenali diri saya sendiri terlebih dahulu. Apa yang membuat saya menjadi pribadi yang seperti saat ini, siapa yang memberikan andil besar terhadap perkembangan karakter saya dan bagaimana sifat tertentu saya bisa saya miliki saat ini.
Masuk Psikologi, saya belajar banyak, sangat banyak, sangat menyenangkan. Memang, Psikologi kampus saya ini terkenal sangat bagus, sangat sulit lulus dan pelajaranya yang sangat susah. Saya akui, 3 bulan semester pertama saya stres. Pelajaran semester pertama ternyata sudah membuat kepala saya hampir botak. Tetapi, terlalu dini jika saya harus menyerah. Karena ilmu Psikologi adalah ilmu yang saya rasa cocok dengan diri saya.
Saya memilih Psikologi karena saya suka, di dukung, dan akhirnya saya mencintai ilmu ini.
Ingin bergabung?

Dea Astari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates