Senin, 14 Mei 2018



Tulisan ini untuk seorang teman, yang kini tidak lagi bisa dianggap sepenuhnya sebagai teman.

Hallo, apa kabar? Bagaimana kabarmu sejak September dan Desember lalu?
Aku tahu betul seberapa banyak air mata yang telah tumpah dari matamu. Air mata itu terkuras hanya karena menangisi seseorang yang tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih karena telah di cintai dengan sepenuh hati.

Sampaikan salam dariku untuk hatimu yang dulu selalu aku lukai
Sampaikan salam dariku untuk hatimu yang sedang berusaha untuk kembali percaya dan mencintai dengan sepenuhnya
Katakan pada hatimu bahwa aku benar-benar merasa menyesal, semakin menyesal ketika membaca seluruh tumpahan hatimu yang dituangkan dalam beberapa tulisan
Katakan pada hatimu bahwa hatiku sudah siap untuk terluka apabila hatimu ingin membalasnya. GAK SIAP JUGA DENG!

Kini aku tahu rasanya mencintai tanpa balik dicintai
Mencintai tapi hatimu mencintai hati yang lain
Rasanya sakit teramat mendalam
Kini aku tahu luka yang pernah kamu rasakan berulang kali, karena aku terus menusuk dan menyembuhkan hatimu, kemudian menusuknya lagi, tanpa merasa bahwa aku telah melukainya

Aku adalah bajingan yang tidak tahu terima kasih karena telah dicintai oleh hatimu begitu mendalam
Kini aku tahu rasanya dicintai dengan tulus, semua itu kurasakan karena hatimu yang mencintaiku
Sekali lagi, salam untuk hatimu dari diriku. Sampaikan.. bahwa kini aku mencintainya sebagaimana dia mencintaiku.

Bekasi
12.08

Dea Astari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates