Jumat, 26 September 2025

dan akhirnya kita bertemu di kehidupan ini.

Setahun berdampingan denganmu, melewati hari demi hari yang sungguh asik dan menarik, melalui begitu banyak tawa dan luka, marah dan kecewa, aku sedikit demi sedikit mulai mengenalmu. 

Dari banyaknya rasa sakit yang selama ini kamu rasakan, ada begitu banyak pengharapan yang kamu punya. Walau kamu sering kali takut untuk berharap, karena takut disakiti lagi dan lagi oleh dunia, tetapi aku bisa melihat keyakinan itu tetap ada. Kamu sering kali lupa bahwa apa yang kamu punya lebih besar daripada apa yang kamu takutkan, bay. Wajar kamu lupa, mungkin kamu kurang diingatkan oleh dirimu sendiri atau diingatkan oranglain. 

Aku berharap pada Tuhan dan semesta, perjuanganmu akan menemukan jalannya. Aku berharap rasa cemas dan takut yang selama ini mengaburkan pandanganmu, perlahan mulai menipis dan menghilang. Tidak peduli seberapa penting pendapat oranglain, keyakinanmu terhadap dirimu jauh lebih penting.

Setahun bersama aku bisa melihat kamu berubah dalam versi yang lebih baik. Kamu lebih menghargai apa yang kamu miliki, menghargai segala usaha yang selama ini kamu lakukan, kamu lebih yakin untuk melangkah. Kamu akhirnya percaya sama dirimu sendiri. Aku sangat bangga sama kamu, bay. Kamu mulai bisa melihat seberapa penting dan spesialnya keberadaanmu di dunia ini. 

Selamat ulang tahun bayi yang tidak lagi bayi, namun akan selalu bayi di hatiku. Selamat menaruh percaya lebih besar lagi untuk dirimu. Selamat mengarungi usia baru dengan perlengkapan perang yang lebih kuat. Selamat berjuang, jatuh, bangun, terjerembab, dan menang dalam kehidupan. Selamat menjalani serunya hidup menua bersamaku. Semoga aku terus ada di sampingmu, menemani setiap tangis dan kebahagiaanmu atas dunia. 

Aku baru mengenalmu sekitar satu tahun yang lalu, masih kalah dengan kamu yang sudah lebih dulu berkenalan sejak 36 tahun lalu. Aku hanya pernah melihatmu dari foto dan penggalan kisah yang kerap kamu ceritakan. Kenangannya seolah melekat di hati, padahal hanya bermodalkan imajinasi. Jadi kalau apa yang selama satu tahun ini aku lihat belum sesuai, biarkan aku menghabiskan bertahun tahun kedepan untuk lebih bisa mengenalmu lebih jauh. Duduk bersama di rumah sederhana impian kita, memakan bolly molly kesukaan Deya, tertawa bersama karena matakupun akan mulai rabun karena menua, tangan keriputmu yang masih setia aku pegang sebelum tidur, dan kita ceritakan setiap memori indah yang kita lalui bersama sejak kamu berusia tiga lima.

Aku sayang sekali sama kamu, bay. 

I love you, sayangku.







Dea Astari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates