Jumat, 30 Juni 2017

Untuk kedua kalinya ini terjadi lagi
Batu kerikil yang dulu membuat kaki terjerembab, mengubah kaki yang tadinya berjalan dengan gagah kembali terluka dan tak sanggup untuk berdiri lagi
Kali ini lukanya terlihat mudah disembuhkan, tak seperti dulu yang memerlukan waktu lama
Namun ketika semuanya terlihat baik-baik saja, masih ada luka yang tidak terlihat
Didalam, lebam dan kelam

Luka itu membuat kaki pincang yang tadinya sudah sanggup berjalan, kembali terjatuh lagi
Kerikil itu berhasil membuat hari seorang periang menjadi hari yang kelam
Terik matahari Jakarta tidak mampu mengubah suasana
Lirik lagu tak henti didengar, bak mengumumkan duka nestapa

Apa daya, segala sesuatu yang dilakukan memang terasa sia-sia
Ramai kereta api tak lantas membuatnya pergi
Si periang semakin mengerti
Lebam itu ada karena ia belum menerima
Bahwa ia harus kembali terluka

Hampa menjadi kata yang tepat menggambarkan suasana
Hampa yang membuat kaki ini benar terluka
Hampa, karena hati belum bisa menerima
Bahwa si periang kembali gagal meraih cita

Orang lain berteriak menyemangati
Namun siapa yang bisa mengerti?
Selain diri sendiri yang meyakini
Bahwa kini aku gagal lagi















Dea Astari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates