Rabu, 04 Oktober 2017


Bagi sebagian orang, kepercayaan atau agama merupakan hal yang sensitif. Banyak dari mereka yang tidak mau membahas agama dan merasa tersinggung ketika ditanya "agamanya apa?". Ada seorang anak yang menanyakan Agama temanya sebelum akhirnya memutuskan apakah akan berteman dengan anak tersebut atau tidak. Seriously? Sepenting itukah tahu apa kepercayaan oranglain? Untuk apa?

Akhir-akhir ini mulai semakin risih kalau ada oranglain yang bertanya "Gak ibadah?/ kok gak pernah liat solat, gereja, sembahyang?". Bener-bener gak ngerti untuk apa ibadah dan agama seolah harus diketahui oranglain.
Bagaimana jika agama merupakan isu besar bagi seseorang dan orang tersebut tidak pernah mau membahasnya?

Katakanlah ada seorang remaja yang tidak pernah beribadah karena ia merasa sedang mencari keyakinannya. Ia meyakini bahwa seseorang lahir dengan agama tertentu, bukan memilih agama yang di yakini. Awalnya remaja tersebut sempat menyebut dirinya agnostik, namun kini ia masih mencari keyakinan tersebut. Sejak SD ia tahu dengan pasti bahwa dirinya tidak sesuai dengan agama yang ia miliki sejak lahir, namun ia terlalu takut untuk mengungkapkan hal tersebut pada oranglain apalagi kepada kedua orangtuanya. Semakin besar ia memberikan kesempatan bagi dirinya sendiri untuk mendalami setiap agama yang ada dan menemukan keyakinanya hingga akhirnya ia yakin dan memeluk agama tertentu

Bagi saya mencari adalah sebuah proses.
Mungkin bagi sebagian orang memeluk suatu agama bukan perkara yang sulit, karena mereka sudah menemukan iman mereka. Bagaimana dengan mereka yang memerlukan waktu untuk menemukan keyakinan tersebut? Apakah tidak boleh? Apakah harus dipaksa untuk beriman secepatnya menurut keyakinan yang hanya tertulis di KTP?

Saya pribadi sangat amat tidak suka saat dipaksa untuk beribadah. Lalu membawa embel-embel  "berdoa biar semuanya lancar" 
Apakah saya tidak berdoa?
Apakah hanya karena tidak melakukan ibadah dengan 'ritual' agama tertentu, sama dengan saya tidak berdoa?
Bagi saya berdoa dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun
Tidak beribadah seperti ritual berdoa kebanyakan, bukan berarti saya tidak berdoa

Mengapa ketika mereka melihat seseorang yang tidak beribadah, pertanyaan "kok gak ibadah?" mudah sekali muncul tanpa pernah dipikirkan terlebih dahulu. Ada orang yang benar-benar tidak suka dibahas keyakinanya, ada orang yang merasa agama adalah suatu hal yang privasi, ada orang yang menganggap bahwa agama bukan sesuatu yang harus di umbar-umbar. Tapi mengapa tidak beribadah selalu dikaitkan dengan tidak beriman?
Mungkin dia sudah beribadah tanpa diketaui. Sudah ke masjid, gereja, vihara untuk berbibadah. Apa harus selalu laporan?
Buat pengumuman ke semua orang kalo lagi dateng bulan makanya gak bisa solat?
Atau mungkin memang dia tidak percaya dan memilih untuk tidak pernah percaya

Apakah harus mengetahui keyakinan orang lain?
Apakah itu hal yang sopan?











Dea Astari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates