Rabu, 29 November 2017


Gw punya dosen Konseling, sebut saja Mbak Nindya. Muda, gaul, seru, dan gak kaku kayak dosen lainnya. Mbak Nindya murah senyum, suka ketawa, dan ngelawak di kelas. Gak heran mahasiswa suka sama beliau. Untuk UAS, kami diminta untuk membawa satu client dan melakukan konseling. Konseling dilakukan dengan cara mengacak client yang kita bawa dengan client yang dibawa oleh teman lain. Mahasiswa bertugas sebagai konselor, kami praktek di ruang observasi dan dilihat oleh Mbak Nindya di ruang sebelah.

Jauh sebelum praktek UAS berlangsung, Mbak Nindya bilang di kelas "nanti kalo masalah client yang kalian bawa saya rasa membutuhkan penanganan lebih lanjut, saya akan informasikan biar saya bisa ketemu sama client yang kalian bawa". Baik banget gak sih? :')
Apa yang Mbak Nindya ucapin di kelas gak cuma isapan jempol belaka, Mbak Nindya sudah meminta dua client (yang saya tahu)  untuk ketemu sama dia dan melakukan sesi konseling, tentunya gratis. Gak cuma sekedar mau bantu, Mbak Nindya benar-benar meluangkan waktu untuk oranglain. Saat client mendadak tidak bisa bertemu, Mbak Nindya mau berusaha untuk menyesuaikan jadwal client.

Mbak Nindya sangat empati terhadap masalah oranglain, tidak hanya perduli beliau juga memberikan intervensi.


Dea Astari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates