Minggu, 24 September 2017

Tulisan ini didedikasikan untuk seorang teman yang tersakiti.

Hallo.
Perkenalkan, aku adalah dia yang menyakiti perasaanmu
Aku adalah dia yang membuatmu menangis, merasa bersalah, dan merasa salah mengambil langkah
Aku adalah dia yang sedang menjauh karena sebuah alasan yang sampai detik ini sulit untuk diungkapkan

Hallo.
Apa kabar? Lama kita tidak berbalas pesan, lama karena aku memilih untuk tidak melakukanya lagi
Bagaimana hari-harimu? Maaf aku berusaha menjauh, bahkan enggan duduk bersebelahan denganmu
Maaf kita tidak bisa lagi saling berpelukan, ataupun sekedar mencubit satu sama lain
Maaf aku berjalan jauh didepanmu agar tidak sejajar denganmu
Maaf. 

Aku tidak tahu sebetulnya apa yang terjadi diantara kita berdua, tetapi yakinilah ini juga berat bagiku
Juga sakit bagiku, tidak nyaman bagiku, dan aku tidak tahu langkah terbaik apa yang dapat aku ambil selain mencoba untuk menjauh agar segalanya kembali seperti semula
Kini aku memandangmu bukan sebagai seorang sahabat yang dulu selalu aku ganggu setiap malam melainkan.... maaf aku belum bisa mengungkapkanya

Untukmu yang sampai detik ini aku diamkan dan meninggalkan  tanda tanya besar
Jangan merasa bersalah dan bersedih, semua ini murni tentang diriku yang membutuhkan waktu
Jangan terlalu banyak berspekulasi, tunggu saja hingga semuanya kembali seperti semula
Maaf jika aku menghapus senyumu di setiap hari karena sikapku yang terlalu terlihat berubah

Sungguh, ini hanya soal waktu
Dengan perasaan yang sungguh menyesal, sekali lagi aku meminta maaf
Maaf.

00.09


Dea Astari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates