Senin, 22 Januari 2018



Kita kadang tu suka lupa ya, bahwa hidup gak melulu tentang keberhasilan dan kegagalan dalam diri sendiri. Kita kadang suka bodoh, karena lupa bahwa perbedaan prinsip tu bukan hal yang harus selalu di perdebatkan dan kita selalu lupa untuk menghilangkan masalah kecil serta memperkecil masalah yang besar.
Iya, kita, karna gw menjadi salah satunya.

Gw punya satu sahabat yang kalau di telaah, dia tu unik banget.

"Udahlah gak apa apa, kok kamu maksa? Kan dia emang maunya begitu"
"Ya biarkan aja, kan itu yang dia pilih"

Kata-kata ini diluncurkan oleh salah seorang sahabat, Ilona.
Temen gw yang satu ini selalu menghargai sifat, sikap, kebiasaan, dan prinsip oranglain. Seolah suka atau tidaknya dia dengan apa yang sahabatnya lakukan tidak akan pernah menjadi alasan baginya untuk membenci atau menghakimi.
Sebagai seorang sahabat, Ilona pasti mengingatkan atau sekedar memberikan pendapatnya yang terkadang kontra dengan cara berpikir sahabatnya. Tetapi Ilona selalu mengakhirinya dengan...

"Ya terserah kamu mau gimana"

Bukan, bukan dengan nada orang lagi ngambek karna pendapatnya gak didengarkan. Tetapi Ilona benar-benar menyerahkan keputusan ditangan sahabatnya, karna sebagai sahabat yang baik Ilona sudah berpendapat dan memberi saran.
Kok bisa ya? Sejauh gw kenal dia, dia selalu menjadi sosok sahabat yang seperti itu.
Gw sendiri masih sering kepentok ego, bingung gw juga.

Terus pasti ada nih yang baca dan bilang "Mungkin temen lo gak ucapin aja kali. Didalam hatinya mah kontra"
Mungkin banget, tapi gw suka banget sama cara dia bersikap. Lo rasanya bahagia gak sih merasa bahwa sahabat lo memberi saran dan juga memberi dukungan. Gw sih seneng, daripada denger komentar yang menghakimi.
Gw selalu adem banget denger Ilona kalo ngomong gitu.

Sampai saat ini gw gak yang gak terlalu deket banget sama Ilona, dalam arti, gak semua aspek dalam hidup dia gw tau. Tapi gw merasakan bahwa Ilona itu adalah sahabat pemberi suport paling manjur sejagat Atma :')
Dia tu anaknya selalu menghargai oranglain, selalu loh selalu. Selalu negur kalau temennya lagi menghakimi oranglain.

"heh, gak boleh gitu loh"

Bener-bener terlihat seperti definisi orang yang 'manusia itu unik', anaknya humanis kali ya, positif banget kayak test pack.
Dia selalu buat kepercayaan diri temannya naik. Saat temennya merasa jelek/gendut, dia bilang "gak kok, cantik!" tapi bukan dengan tujuan membual.

Ilo juga sangat membela kaum perempuan, suka terlibat dengan apapun yang berhubungan dengan kesejahteraan perempuan.
Dia tu bijak banget, tapi bisa berasa kalo bijaknya dia tu juga dia terapkan dalam dirinya. Terlihatnya sih seperti itu. Gak sekedar 'nih gue bijak woi!' tapi emang itu semua keluar karna dia adalah pribadi yang demikian.

Ilona juga orang yang sangat sensitif, mungkin rasa itu yang akhirnya membuat seorang Ilona selalu berusaha menghargai oranglain dalam berbagai aspek. Karna dia mencoba membayangkan rasanya menjadi oranglain yang tidak dihargai.


Buat Ilona, entah sudah ada orang yang bilang ini ke kamu atau belum. Tetapi sungguh rasa perduli, memahami, dan dukungan yang selalu kamu tunjukkan serta kamu berikan ke teman-temanmu itu sangat berarti. Aku sering banget, yang mungkin tanpa kamu sadari, menjadi semangat karna dukungan tulus yang kamu berikan.
Setelah sedikit demi sedikit aku mulai tahu siapa itu Ilona, bagaimana kisah hidup seorang Ilona, kalo ada yang nanya...

"Berikan satu kata untuk 'wanita kuat'"

aku dengan cepat dan tanpa berpikir akan menjawab "Ilona"


Selamat menjalani kuliah sebagai mahasiswa peminatan klinis Ilona!

Btw Ilo, aku selalu menangkap ketulusan dari setiap dukungan dan komentarmu. Terima kasih sudah menjadi sahabat yang luar biasa.

Dea Astari . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates